REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah hanya menganggarkan sebagian kecil uang untuk sosialisasi air susu ibu (ASI) ekslusif selama enam bulan. Dari total APBN 2010 yang berjumlah sekitar Rp 22,4 triliun, hanya Rp 1,7 miliar anggaran untuk sosialisasi ASI.
Jumlah tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2009, Direktur Gizi Kementerian Kesehatan, Minarto mengatakan, jumlahnya 'hanya' Rp 1,4 miliar. "Kami melakukan sosialisasinya kerja sama dengan lembaga lain," katanya kepada Republika, Selasa (24/8). Kerja sama tersebut antara lain adalah dengan UNICEF dan WHO.
Dana itu, lanjut Minarto, digunakan untuk sosialisasi di seluruh Indonesia. Selain itu, dia mengungkapkan, pemerintah juga memiliki strategi lain dalam sosialisasi ASI. Yakni dengan melatih seorang konselor ASI.
"Kami juga melatih tenaga kesehatan di daerah untuk menjadi konselor ASI," kata Minarto. Tugas para konselor tersebut adalah memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai betapa pentingnya pemberian ASI secara ekslusif selama enam bulan.
Dengan strategi tersebut, ujar Minarto, pemerintah meyakini dapat memakai dana APBN dengan lebih efisien. "Para tenaga kesehatan itu tak mendapat gaji khusus, hanya gaji mereka sebagai PNS saja," jelasnya.
Jumlah tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2009, Direktur Gizi Kementerian Kesehatan, Minarto mengatakan, jumlahnya 'hanya' Rp 1,4 miliar. "Kami melakukan sosialisasinya kerja sama dengan lembaga lain," katanya kepada Republika, Selasa (24/8). Kerja sama tersebut antara lain adalah dengan UNICEF dan WHO.
Dana itu, lanjut Minarto, digunakan untuk sosialisasi di seluruh Indonesia. Selain itu, dia mengungkapkan, pemerintah juga memiliki strategi lain dalam sosialisasi ASI. Yakni dengan melatih seorang konselor ASI.
"Kami juga melatih tenaga kesehatan di daerah untuk menjadi konselor ASI," kata Minarto. Tugas para konselor tersebut adalah memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai betapa pentingnya pemberian ASI secara ekslusif selama enam bulan.
Dengan strategi tersebut, ujar Minarto, pemerintah meyakini dapat memakai dana APBN dengan lebih efisien. "Para tenaga kesehatan itu tak mendapat gaji khusus, hanya gaji mereka sebagai PNS saja," jelasnya.
Comments :
0 comments to “Pemerintah Anggarkan Rp 1,7 M untuk Sosialisasi ASI”
Post a Comment