Coking coal biasa disebut batu bara metalurgi yang merupakan jenis batu bara atau bahan mentah yang dapat dipergunakan untuk memproduksi kokas sebagai reduktor dalam produksi besi dan baja.
Menilik pasar coking coal, permintaan tertinggi ternyata terdapat di India dan China.
Menilik pasar coking coal, permintaan tertinggi ternyata terdapat di India dan China.
Dengan jumlah produksi baja mentah global sebesar 568 metrik ton (Mt) pada 2009, China diketahui memproduksi 47 persen dari total produksi baja mentah secara global. Peningkatan ini disebabkan penurunan produksi baja mentah dari negara-negara produsen besar lainnya.
Tiga produsen baja utama China telah mengumumkan akan melakukan peningkatan produksi pada tahun 2015. Perusahaan tersebut pertama, Shanghai Baosteel Group Corporation yang akan meningkatkan produksi baja menjadi 50 ton pada 2012 dan 66 ton pada tahun 2015 atau peningkatan sebesar 65 persen dari kapasitas produksi saat ini sebesar 40 ton.
Dua perusahaan lainnya adalah Wuhan Iron & Steel Corporation dan Anshan Iron & Steel Group Cprporation yang meningkatkan kapasitas produksi masing-masing menjadi 50 dan 81 persen. Diperkirakan produksi baja China akan mencapai 724 ton pada tahun 2012 atau setara dengan CAGR delapan persen dari tahun 2009.
Indonesia sendiri terhadap permintaan atas coking coal masih terbatas pada industri baja. PT Krakatau Steel (Perseroan) telah mengumumkan pembukaan tender atas persediaan 1,3 ton blast funace yang akan dilaksakanakan pada 2012.
Siapa saja produsennya?
Indonesia menempati urutan ke lima produsen hard coking coal di dunia. Menurut World Coal Institute, penghasil hard coking coal adalah sebagai berikut:
Top Ten Hard Coal Producers (2009e)
China 2.971Mt
USA 919Mt
India 526Mt
Australia 335Mt
Indonesia 263Mt
South Africa 247Mt
Russia 229Mt
Kazakhstan 96Mt
Polandia 78Mt
Kolombia 73Mt
Sementara itu, pasokan terbesar berdasarkan prospektus perseroan menunjukkan Australia merupakan pemasok coking coal terbesar dengan produksi sebesar 11 persen dari pemenuhan kebutuhan permintaan dari China atau menguasai pangsa pasar sebesar 55 persen.
Asia sendiri diketahui, memasok 65 persen dari total pasokan coking coal dunia.
Harga Coking Coal
Periode 30 Juni 2010, produsen coking coal BHP Billiton memperoleh hard coking coal untuk kuartal III atau September 2010 dengan harga US$225 per ton.
Westfarmers Limited (perusahaan batu bara asal Australia) kemudian memperoleh harga yang sama untuk hard coking coal yang diekspor Curragh di Queensland. Harga tersebut kemudian disepakati oleh pemasok utama seperti BHP Billiton, Rio Tinto, Xsatrata, dan Westfarmers.
Comments :
0 comments to “Jagoan Coking Coal”
Post a Comment